Powered By Blogger

Sabtu, 17 September 2011

KEPEMIMPINAN SITUASIONAL

Kepemimpinan situasional
Teori ini dikembangkan oleh Hersey dan Blanchard(1977) yang merupakan pengembangan dan model Ohio State. Secara fisual model ini sama persis dengan model Ohio State, hanya terjadi perubahan nama-nama yang terdapat pada masing-masing jendela. Dalam model ini, strukur prakarsa diganti atau setara dengan tugas dan pertimbangan setara dengan hubungan atau relasi.
Berdasarkan model ini akan muncul 4 karakteristik perilaku kepemimpinan, yaitu hubungan tinggi-tugas rendah, tugas rendah-hubungan rendah, tugas tinggi-hubungan tinggi, dan tugas tinggi-hubungan rendah.
Secara skematis menggambarkan sebagai berikut:
Hubungan Tinggi
Tugas Rendah Tugas Tinggi
Hubungan Tinggi
Tugas Rendah
Hubungan Rendah Tugas Tinggi
Hubungan Rendah

MODEL KEPEMIMPINAN SITUASIONAL
Kuadran pertama, struktur atau tugas tinggi-pertimbangan/hubungan rendah(telling). Kuadran ini mendeskripsikan bahwa seorang pimpinan pada dasarnya mendefinisikan tugas yang harus dilakukan, mendeskripsikan pada karyawan tentang tanggung jawab yang harus dikerjakan oleh setiap anggota, dan menyebutkan kapan tugas itu harus dilakukan dan diselesaikan. Komunikasi satu arah (one-way traffic communication) menjadi cirri perilaku pemimpin pada jendela ini. Perilaku hubungan yang rendah ini adalah akibat semata-mata adanya rasa hormat dan kehangatan terhadap orang lain dan adanya dorongan positif pasca pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Pada perilaku kepemimpinan ini tidak ada pengambilan keputusan oleh kelompok.

Kuadran kedua, struktur/tinggi tinggi-pertimbangan/hubungan tinggi(selling). Kuadran ini mendeskripsik bahwa prilaku kepemimpinan ditandai dengan adanya pemberian perhatian dan pimpinan secara seimbang terhadap kompleksnya penyelesaian suatu tugas yang dibebankan, terhadap keyakinan, keinginan dan kebutuhan dalam kelompok. Pemimpin kemungkinan juga akan mendefinisikan suatu tujuan, meminta apa yang harus dikerjakan dan siapa pekerja yang akan diberikan tanggung jawab secara khusus, mengajukan pertanyaan kepada kelompok. Pemimpin masih mengemdalikan penuh kegiatan.

Kuadran ketiga, pertimbangan/hubungan tinggi-struktur/ tugas rendah (participating). Kuadran ini mendeskripsikan bahwa perhatian pimpinan tidak difokuskan pada tugas yang diruetkan, namun lebih pada proses untuk memperoleh pekerjaan yang efektif dalam kelompok untuk menyelesaikan tugas. Pemimpin masih memiliki beberapa pengendalian terutama dalam penyelesaian tugas. Pemimpin dapat mendefinisikan masalah dan meminta anggota untuk membuat keputusan lebih lanjut tentang penyelesaian tugas bersama.

Kuadran keempat, struktur/tugas rendah-pertimbangan/ hubungan rendah(delegating). Kuadran ini mendeskripsikan bahwa pimpinan mempertahankan suatu sikap merendah sehingga bawahan berfungsi sesuai dengan batasan yang telah disepakati. Pemimpin mungkin hanya dibutuhkan sebagai konsultan, pengarah, motivator. Interaksi terjadi oleh kebutuhan dalam kelompok yang meningkat dibandingkan dengan rencana. Pendelegasian wewenang akibat terjadi pemindahan pengendalian dan pemimpin ke anggota dan karyawan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar